Abstract:
Penelitian ini mengkaji masalah banjir dan krisis lingkungan sebagai efek atau konsekuensi
dari pembangunan dan kekuasaan khususnya di Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Metode
penelitian menggunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian pendekatan studi kasus,
yaitu berfokus pada pengumpulan informasi agensi melalui metode observasi lapangan,
wawancara mendalam. Studi kasus terfokus pada satu masalah atau kasus hingga keseluruhan
sampai tuntas. Selain wawancara mendalam dan observasi, digunakan juga studi literatur.
Subjek penelitian ini adalah masyarakat umum dan jajaran pemerintah. Analisis data
menggunakan Teknik tiga Langkah yaitu reduksi data, kategorisasi data dan kesimpulan. Hasil
penelitian ini adalah (1) Efek kekuasaan pada terjadinya krisis lingkungan di Kabupaten
Pangkep adalah berkontribusi secara tidak langsung dalam pelaksanaan kebijakan
lingkungan berupa pengawasan pelaksanaan pembangunan yang tidak maksimal. (2)
pembangunan menimbulkan bencana banjir di Kabupaten Pangkep melalui alih fungsi lahan
pertanian menjadi Kawasan perumahan, alih fungsi lahan pertanian menjadi empang,
terjadinya pendangkalan sungai akibat arus hujan yang membawa material tambang.
Kesimpulan penelitian ini adalah kekuasaan pemerintah berkontribusi dalam menciptakan
krisis lingkungan yang menyebabkan terjadinya banjir. Kontribusi penelitian ini adalah
sebagai masukan bagi pengambil kebijakan lingkungan.