ANALISIS SEMIOTIKA BAHASA JURNALISTIK DALAM SURAT KABAR DI INDONESIA (Studi Kasus Kampanye Pemilukada Sulawesi Selatan Periode 2013-2018)

Abstract

MAS'UD MUHAMMADIAH, Semiotic Analysis of Jurnalistic Text in Indonesia News Paper (Case Study Region Election Campaign in South Sulawesi Period 2013-2018). (Promotor Abdullah Dola, Copromotor Anshari dan Akmal Hamsa). The aims of the research were (i) to classify the application of the semiotic in the news paper advertisement of South Sulawesi Governor and Vice Governor candidate period 2013-2018, (ii) to find out the application of the semiotic in the news paper advertisement of South Sulawesi Governor and Vice Governor candidate period 2013-2018 and (iii) to analyze the application of the semiotic in the news paper pictures of South Sulawesi Governor and Vice Governor candidate period 2013-2018. The result of the research shows that (i) the application of the semiotic in the seven news paper which release news on campaign of the South Sulawesi Governor and Vice Governor candidate period 2013- 2018 only focus on the politic actor fight, by personification their image to catch the public attention, by joining in coloring the mass news to be elected as the future leader. The language meaning used in campaign only modified the news text. The politic campaign news light is not presenting the reality but the news base on the politic actor power only; (ii) the application of the semiotic in the seven news paper which release news on campaign of the South Sulawesi Governor and Vice Governor to be candidate period 2013 only shows their perspective and their programs which are almost the same. The advertisement of the campaign text only has persuasive, suggestive and hyperbolic which shows the candidate physic (subjective) among the actors and their image. The main meaning of the campaign advertisement is to show the couple candidate self-existence; (iii) the application semiotic in the picture text of the newspaper which present news on governor and vice Governor candidates of South Sulawesi in the year of 2013-2018 have similar function to send the message to support the news headline and to make the newspaper more attractive. The campaign pictures in the seven newspaper reflects the normative function at least 2 aspects; they are to inform and to describe the candidate couple of the region leader (Governor and vice Governor). The campaign picture meaning shows the domination and hegemony. Democracy practice creates the function of the campaign picture to be formalistic and focus on the Governor election as the main goal, not the substance of the personification of democratization so the picture only shows the bad image not the principle issue. The campaign pictures show the weakness and the negative power of their rivals in their messages.

MAS’UD MUHAMMADIAH, Analisi Semiotika Bahasa Jurnalistik dalam Surat Kabar Indonesia (Studi Kasus Kampanye Pemilukada Sulawesi Selatan Periode 2013-2018). Se Kana Language Pemilukanda Salawesi Selatan Periode 2013-2018). (Dibimbing eleh Promotor Abdullah Dola serta Kopromoter Anshari dan Akmal Hamsa) Tujuan penelitian ini adalah (i) mengklasifikasi penerapan semiotika dalam teks berita (1) menemukan penerapan semiotika dalarn iklan, dan (iii) menganalisis penerapan semiotika ka kampanye Pemilukada Calon Gobernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan periode 2013-2018 dalam gambar surat kabar di Indonesia. Hasil penelitian memanjukkan bahwa (i) penerapan semiotika dalam seks terita njuh surat kabar yang memuat berita kampanye kandidat Cagub - Cawagub Sulawesi Selatan 2013 hanya menonjolkan pertarungan aktor politik dengan memberikan perwajahan pencitraan guna membangun perhatian publik dengan ikut serta mewamal pemberitaan media guna menjadi pilihan pemimpin di masa depan. Makna bahasa kampanye dalam teks berita yang hendak ditampilkan hanya memodifikasi teks saja. Perwajahan berita kampanye politik karang menyajikan realitas, karena hanya bermaatan politik berbasis kekuasaan aktor politis; (ii) penerapan semietika dalam dan berita tujuh surat kabar yang meruat berita kampanye kandidat Cagub - Cawagub Sulawesi Selatan 2013 hanya sebatas pengejawantahan visi dan program yang hampir serupa. Iklan yang dibawakan sebagai media untuk mentransformasikan nilai dan pesan kepada masyarakat belum memiliki hubungan signifikan sebab, hanya merupakan simbolisasi pencitraan. Iklan berita kampanye roemiliki muatan persuasi, sugestif dan hiperbola yang lebih memuat karakter fisik (bersifat subjektil) antarpara kandidat dalam menunjukkan sosok dan citranya saja. Malna kampanye iklan adalah slogan yang hanya menunjukkan eksistensi diri sebagai pasangan Cagub-Cawagub; (ii) penerapan semiotika dalam gambar berita tujuh surat kabar yang memuat berita kampanye kandidat Cagub-Cawagub Sulawesi Selatan 2013 rata-rata memiliki fungsi yang mampu mengomunikasikan berita guna mendukung topik berita di samping mendukung perwajahan surat kabar karena menarik dilihat. Gambar kampanye dalam tujuh surat kabar merefleksikan fungsi normatif minimal dalam dua aspek, yakni memberikan informasi dan menggambarkan pasangan kandidat sebagai calon pemimpin daerah (Cagub Cawagub). Makna gambar kampanye menunjukkan ada dominasi hingga hegemoni. Praktik demokrasi menciptakan fungsi gambar kampanye yang bersifat formalistik dengan penekanan Pilgub Sulsel menjadi tujuan, bukan substansi pengejawantahan demokratisasi sehingga gambar hanya menampakkan fokus gambar dengan masalah yang buruk, bukan (kampanye) kebijakan yang ditonjolkan, tetapi gambar menyerang kelemahan kandidat lawan dalam isu-isu ataa gambar dan menyoroti kekuatan lawan dengan pesan negatif.