Abstract:
Anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang serius, terutama di negara berkembang, karena dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan. Latar belakang penelitian ini berangkat dari tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil yang disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi, pola makan yang tidak seimbang, serta pengetahuan yang terbatas mengenai nutrisi dan erawatan selama kehamilan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi aktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil, seperti status sosial ekonomi, pola makan, akses terhadap pelayanan kesehatan, serta onsumsi suplemen zat besi. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional, di mana data dikumpulkan melalui kuesioner yang isebarkan kepada ibu hamil di beberapa fasilitas kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti rendahnya pendapatan keluarga, kurangnya pengetahuan tentang gizi, serta rendahnya konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan, berkontribusi secara signifikan terhadap kejadian anemia. Selain itu, ketidakpatuhan dalam mengonsumsi suplemen zat besi juga ditemukan sebagai faktor yang memperparah kondisi tersebut. Temuan ini menyoroti pentingnya program intervensi gizi yang lebih efektif serta edukasi kesehatan yang berkelanjutan bagi ibu hamil untuk mencegah anemia defisiensi zat besi dan meningkatkan kesejahteraan ibu serta bayi yang dikandung. Temuan ini menyoroti pentingnya program intervensi gizi yang lebih efektif serta edukasi kesehatan yang berkelanjutan bagi ibu hamil untuk mencegah anemia defisiensi zat besi dan meningkatkan kesejahteraan ibu serta bayi yang dikandung.