Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran phubbing dan FoMO
berdasarkan perbedaan jenis kelamin, mengetahui apakah trait-FoMO dan stateFoMO secara bersama-sama dapat menjadi prediktor terhadap phubbing, serta
mengetahui apakah trait-FoMO dan state-FoMO dapat menjadi prediktor
terhadap phubbing yang ditinjau berdasarkan jenis kelamin. Sampel penelitian ini
berjumlah 408 orang mahasiswa di kota Makassar. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan dua skala penelitian, yaitu skala phubbing yang disusun
oleh Karadağ et al. (2015) dengan nilai reliabilitas 0.776 dan skala FoMO yang
disusun oleh Wegmann, Oberst, Stodt, & Brand, (2017) dengan nilai reliabilitas
0.833. Untuk memastikan akurasi, skala diuji dengan menggunakan validitas isi
(logis dan tampang) dan validitas konstrak (dengan menggunakan confirmatory
factor analysis). Data dianalisis dengan teknik regresi sederhana dan regresi
berganda dan menghasilkan tiga temuan. Pertama trait-FoMO dan state-FoMO
secara bersama dapat menjadi prediktor terhadap phubbing yang ditinjau
berdasarkan jenis kelamin dengan arah pengaruh yang positif dan nilai kontribusi
sebesar 11,2% (p = 0.000, p<0.05) pada perempuan dan 7,8% (p = 0.006,
p<0.05) pada laki-laki. Kedua, trait-FoMO tidak dapat menjadi prediktor terhadap
phubbing terhadap kedua jenis kelamin, dengan arah pengaruh yang positif dan
nilai kontribusi sebesar 1,1% (p = 0.054, p>0.05) pada perempuan dan 0% (p =
0.953, p>0.05) pada laki-laki. Ketiga, state-FoMO dapat menjadi prediktor
phubbing yang ditinjau berdasarkan jenis kelamin, dengan arah pengaruh yang
positih dan nilai kontribusi sebesar 10,4% (p = 0.000, p<0.05) pada perempuan
dan 9,3% (p = 0.003, p<0.05) pada laki-laki.