Abstract:
Beton aspal merupakan salah satu jenis dari lapis perkerasan konstruksi perkerasan lentur.
Lapis aspal beton atau AC (Asphalt Concrete) merupakan salah satu campuran beraspal
dengan kekuatan campuran ditentukan oleh daya ikat (interlocking) antar agregat, bahan
pengisi (filler) dan bahan pengikat (asphalt). Daya ikat antar agregat merupakan penyokong
utama bagi kekuatan dan performa material pada struktur perkerasan. Ketersediaan agregat
yang berkualitas mutlak diperlukan untuk menjamin keberlangsungan pembangunan di sektor
konstruksi jalan. Selama ini agregat yang dipakai di Prov. Sul-bar khususnya di kabupaten
Mamasa di pasok dari daerah Salu Batu, Mambi, Mirring,Sumarorong. Meskipun agregat
yang tersedia masih mencukupi permintaan dimasa saat ini namun belum tentu mencukupi
kebutuhan agregat dimasa yang akan datang. Material dari Sungai Lombanan merupakan
quarry yang dapat digunakan pada campuran beraspal panas AC-WC karena nilai
karakteristik material dan sifat – sifat marshall yang diperoleh dari percobaan dilaboratorium
memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Umum 2018 Kementerian PUPR dengan hasil
pengujian abrasi diperoleh nilai 33,475%. Karakteristik campuran beraspal yang diperoleh
dari percobaan Trial Unerror yang memenuhi seluruh persyaratan dari parameter pengujian
campuran beraspal dengan nilai interval antara kadar aspal 0,5%, yaitu kadar aspal 6,0% -
6,5% dengan hasil KAO 6,08 %. 4. Hasil pemeriksaan KAO dengan presentasi nilai IKS dari
hasil pengujian indeks kekuatan sisa pada campuran dengan kadar aspal 6,08 %.