Abstract:
Penelitian ditetapkan terhadap kebijakan pembangunan proyek Wisma
Negara Republik Indonesia dalam Kawasan Centre Point Of Indonesia di
Makassar, guna mengetahui partisipasi masyarakat dalam tahapan penyusunan
agenda dan formulasi kebijakan sebagai proses kebijakan pembangunan proyek
Wisma Negara Republik Indonesia atas rangkaian pembangunan konstruksi yang
belum dapat terselesaikan secara keseluruhan, atau hanya berakhir dengan
penyelesaian konstruksi Gedung Aula Serbaguna Wisma Negara berdasarkan
konsep pembangunan partisipatif, serta kelayakan investasi pembangunan proyek
Wisma Negara Republik Indonesia atas inisiasi refungsionalisasi Gedung atau Aula
Wisma Negara Republik Indonesia sebagai prasarana kepentingan publik
berdasarkan analisis biaya dan manfaat dengan teknik evaluasi ekonomi atas
perhitungan nilai manfaat bersih saat ini. Penelitian ini berdasarkan sifat datanya
merupakan penelitian dengan pendekatan campuran.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa kebijakan pembangunan proyek Wisma
Negara Republik Indonesia mendayagunakan partisipasi masyarakat secara bentuk
politis atau bersifat semu, sehingga manfaat kegiatan yang dapat diperoleh juga
tidak dapat berguna, dinikmati, hingga dimanfaatkan bagi masyarakat Sulawesi
Selatan sebab tidak berasal dari kewenangan masyarakat Sulawesi Selatan guna
menetapkan sendiri perihal kebutuhan yang berarti bagi mereka. Selain itu,
investasi program atas inisiasi refungsionalisasi Gedung atau Aula Wisma Negara
Republik Indonesia sebagai prasarana kepentingan publik tidak dapat menuai
kelayakan untuk dipertimbangkan, serta senyatanya dapat direkomendasikan untuk
dibatalkan oleh sebab nilai manfaat bersih saat ini yang diperoleh melalui nilai
faktor diskon 6,1 % dalam skenario investasi program selama lima (5) tahun ke
depan, atau dari tahun 2021 hingga tahun 2026 yakni negatif seratus tiga puluh
empat miliar dua ratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus tujuh puluh lima
ribu sembilan ratus dua puluh rupiah ( Rp. 134.249.975.920,-) bersifat lebih kecil
atau kurang dari nilai nol (NPV 0).