Abstract:
Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui dan menganalisis upaya
pemerintah kecamatan Bone-Bone kabupaten Luwu Utara dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. 2) Untuk mengetahui dan menganalisis faktor apa yang
menghambat upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di kecamatan BoneBone kabupaten Luwu Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik: observasi, wawancara, penelusuran
data online dan dokumentasi. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini diperoleh
dari data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya
pemerintah kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sudah cukup berjalan dengan baik akan tetapi masih ada
beberapa hal yang perlu diperbaiki dan di tata lebih baik lagi seperti para
pendamping PKH tidak melibatkan masyarakat umum dalam sosialisasi PKH
sehingga banyak masyarakat yang seharusnya mendapatkan bantuan PKH namun
tidak menerima bantuan. Kurangnya pengetahuan calon PKH tentang prosedur
PKH mengakibatkan terjadinya masalah seperti ketika para calon PKH telah
terdaftar menjadi penerima PKH namun saat validasi ternyata tidak susuai dengan
syarat yang telah ditetapkan, seperti harus adanya komponen pendidikan,
kesehatan dan kesejahteraan sosial, sehingga terjadilah kecemburuan sosial antara
masyarakat tersebut. Terjadinya keterlambatan dalam pencairan uang disebabkan
karena saldo peserta PKH nihiil dan juga di karenakan jaringan. Tidak adanya
pendampingan dari Pendamping PKH dalam proses pengambilan uang oleh KPM
PKH sehingga untuk pengambilan uang bebas siapa saja dari keluarga peserta
PKH. Sedangkan faktor yang menghambat upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat di Kecamatan Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara yaitu pelaksanaan
sosialisasi pada tingkat kecamatan dan kelurahan/desa sangat rendah. kantor
Sekretariat Unit Pelaksana PKH tingkat Kecamatan masih menggunakan ruangan
kantor kecamatan. Pengangkatan staf pelaksanan PKH berupa Koordinator
Kecamatan, tenaga pendamping dan operator komputer sepenuhnya
tanggungjawab Kementrian Sosial tanpa melibatkan Pemerintah Daerah. Tidak
adanya insentif atau dana oprasional bagi tenaga pendamping di lapangan,
sehingga menyulitkan bagi tenaga pendamping untuk hadir setiap saat di
masyarakat penerima PKH. Adapaun Faktor yang pendukung kegiatan PKH yaitu
tersedianya tenaga pendamping dan operator pada tingkat kecamatan. Adanya
pedoman umum dalam pelaksanaan kegiatan PKH. Adanya standard operating
prosedures (SOPs)