Abstract:
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui faktor-faktor pengaruh yang
signifikan dalam strategi pengembangan kawasan konservasi hutan
mangrove.
Variabel yang digunakan terdiri dari 3 (tiga) diantaranya: (1) Aktivitas
Masyarakat; (2) Bencana Alam; (3) Alih Fungsi Lahan. Pada penelitian
ini, penulis menggunakan analisis chi-square dan analisis data secara
induktif yaitu analisis yang diawali dengan pengumpulan data
(observasi, wawancara dan dokumentasi), kemudian pembahasan,
bukti pendukung dan diakhiri dengan kesimpulan. Selanjutnya untuk
menyusun strategi pengembangan kawasan konservasi hutan
mangrove Desa Bebanga menggunakan metode analisis deskriptif.
Berdasarkan analisis deskriptif, strategi pengembangan kawasan
konservasi hutan mangrove Desa Bebanga yaitu; membuat program
yang bersifat fisik seperti pembangunan sabuk pantai, alat pemecah
ombak, dan tanggul untuk pengurangan risiko bencana sebagian bentuk
mitigasi bencana di wilayah penelitian, melakukan sosialisasi sejak dini
kepada masyarakat tentang pentingnya peran hutan mangrove sebagai
pelindung dari bencana alam (tsunami, abrasi, dll) yang dapat
merugikan kehidupan ekosistem laut maupun ekosistem darat
terkhususnya untuk kehidupan masyarakat Desa Bebanga, Perlu
adanya komitmen, mekanisme kerjasama, pembagian peran dan
tanggung jawab dalam pengelolaan ekosistem mangrove untuk
pengurangan resiko bencana sebagian bentuk mitigasi bencana