dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terkait kebijakan
pembelajaran daring di lingkup Sekolah Dasar Kabupaten Luwu Utara sebagai
upaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Data dikumpulkan
dengan melakukan observasi, wawancara serta analisis dokumen melalui penelitian
di Sekolah Dasar Kabupaten Luwu Utara. Model analisis yang digunakan yaitu
teknik analisis menurut Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga alur kegiatan
yang terjadi secara bersamaan, antara lain reduksi data, penyajian data, serta
penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dalam melaksanakan
pembelajaran daring, peserta didik dan tenaga pendidik belum sepenuhnya siap
disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan yang timbul dalam pelaksanaan, juga
menyangkut dengan infrastruktur dan dukungan manajemen; (2) Adaptasi
pembelajaran daring dilakukan guru dengan merubah metode belajar dan
memberikan waktu yang fleksibel dalam belajar, sedangkan siswa melakukan
adaptasi dengan bantuan orang tua sebagai pendamping belajar dari rumah.
Kurangnya perangkat yang dimiliki siswa, kurangnya pemahaman orang tua
terhadap sistem pembelajaran, keterbatasan kemampuan digital guru, lemahnya
akses jaringan di daerah pelosok, dan kurangnya program pengembangan literasi
digital dan teknologi oleh Dinas Pendidikan merupakan tantangan tersendiri dalam
pembelajaran daring. Fleksibilitas waktu dan tempat belajar, membangun
kemandirian dalam belajar, dan meningkatkan pengetahuan terhadap metode
belajar terhadap teknologi merupakan keuntungan lain dari pembelajaran daring |
en_US |