Abstract:
Perkembangan teknologi dalam kehidupan manusia setiap tahun
selalu meningkat, ini memberikan dampak positif dan negatif terhadap
kehidupan sehari-hari. Dampak negatif yang paling utama adalah limbah
yang dihasilkan dari kegiatan manusia, limbah sebagian besar langsung
dibuang ke alam tanpa dilakukan pengolahan.
Limbah kaca dan keramik merupakan limbah yang banyak
dihasilkan dari kehidupan masyarakat terutama dikota-kota besar, sebagian
besar limbah kaca dan keramik langsung dibuang ke lahan terbuka, hal ini
tentu saja akan mencemari lingkungan mengingat kaca dan keramik
merupakan material yang tidak dapat didaur ulang secara alami oleh alam.
Oleh karena itu dalam penelitian ini ingin memanfaatkan limbah botol kaca
dan limbah keramik yang ada sebagai material campuran beton. Dalam hal
ini botol kaca dan keramik akan dijadikan sebagai pengganti agregat kasar
pada campuran beton. Dengan menggunakan botol kaca dan keramik
sebagai agregat kasar diharapkan dapat menjadi material alternatif
campuran beton dan diharapkan akan mengurangi limbah kaca dan limbah
keramik yang dapat merusak lingkungan. Untuk penelitian ini, penulis
mencoba meneliti limbah botol kaca dengan sampel variasi 0%, 5%, 10%,
15%, 20%, dan 25% dengan penambahan limbah keramik 10%. Hasil
penelitian menunjukkan, bahwa kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi
LK10 BK0% dengan nilai kuat tekan sebesar 18,48 Mpa yaitu variasi
substitusi Botol kaca, Sedangkan kuat tekan terendah terdapat pada variasi
LK10 BK25% dengan nilai kuat tekan sebesar 8,86 Mpa dengan
perbandingan komposisi botol kaca, keramik dan batu pecah adalah 10 : 10
: 80. Hal ini bisa simpulkan bahwa kuat tekan rata-rata beton variasi lebih
rendah dibanding dengan beton normal karena kuat tekan rata-rata yang
dihasilkan pada beton normal sebesar 21,802 Mpa.