Abstract:
Tanah merupakan material bangunan yang sangat penting karena
tanah berfungsi untuk mendukung semua beban bangunan yang ada di
atasnya ,tanah menjadi komponen yang sangat diperhatikan dalam
perencanaan konstruksi. Untuk itu, dalam perencanaan suatu konstruksi
harus dilakukan penyelidikan terhadap karakteristik dan kekuatan tanah
terutama sifat –sifat tanah yang mempengaruhi kekuatan dukungan tanah
dalam menahan beban konstruksi yang ada diatasnya. Maka dari itu,
diperlukannya perbaikan tanah guna untuk meningkatkan daya dukung
tanah, salah satunya adalah dengan stabilisasi perbaikan tanah secara
kimiawi.
Hal utama yang menjadi kendala kebanyakan tanah lempung
adalah sangat dipengaruhi oleh kadar air, daya dukung rendah,
permeabilitas rendah dan proses konsolidasi lambat. Untuk mengatasi hal
ini salah satu cara adalah dengan perbaikan tanah atau disebut stabilisasi
tanah.
Penelitian ini dilakukan guna untuk mengetahui seberapa kuat
pengaruh penambahan abu sisa pembakaran daun bambu pada tanah
lempung terhadap nilai kuat geser langsung dan permeabilitas. Pengujian
yang dilakukan yaitu kuat geser langsung dan permeabilitas dengan cara
mencampurkan tanah lempung dengan abu sisa pembakaran daun bambu,
dengan komposisi yaitu Tanah Lempung 97,5% + abu daun bambu 2,5%,
Tanah Lempung 95% + abu daun bambu 5%, Tanah Lempung 92,5% + abu
daun bambu 7,5%, Tanah Lempung 90% + 10%. Pada pengujian kuat geser
langsung seiring dengan penambahan kadar abu daun bambu mengalami
kenaikan nilai kohesi, sudut geser dan kuat geser namun setelah
penambahan kadar abu daun bambu 7,5% nilai kuat geser, sudut geser dan
kohesi mengalami penurunan. Pada pengujian permeabilitas untuk tanah
asli tanpa variasi meningkat secara terus menerus seiring bertambahnya
jumlah kadar abu daun bambu.