Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran grit pada mahasiswa di kota
Makassar dan juga untuk melihat apakah ada perbedaan grit pada mahasiswa di
kota Makassar berdasarkan faktor demografi yaitu jenis kelamin, status perantau
atau bukan perantau, suku, tingkat pendidikan Ayah, tingkat pendidikan Ibu,
perguruan tinggi dan semester. Grit didefinisikan sebagai ketekunan
(perseverance) dan gairah (passion) untuk tujuan jangka panjang. Sampel dalam
penelitian merupakan mahasiswa S1 di kota Makassar berusia 18-25 tahun
sebanyak 827 responden. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan alat ukur yang dibuat oleh Aprilolita (2020) berdasarkan dari dua
aspek grit yang dikembangkan oleh Duckworth (2007), nilai reliabilitas alat ukur
dalam penelitian sebesar 0,867. Uji hipotesis menggunakan teknik analisis data
berupa uji beda dengan menggunakan teknik independent sample t-test untuk dua
kelompok dan teknik one way anova untuk yang lebih dari dua kelompok. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan grit berdasarkan jenis kelamin
(p= 0,002; p<0,05) dimana grit laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan,
dan tingkat pendidikan Ayah (p= 0,038; p<0,05), dimana tingkat pendidikan S2-
S3 lebih memiliki grit yang tinggi dibandingkan tingkat pendidikan yang lain.
Untuk demografi lainnya, tidak ada perbedaan grit berdasarkan status perantau
atau bukan perantau (p= 0,232; p>0,05), suku (p=0,073; p>0,05), tingkat
pendidikan Ibu (p=0,742; p>0,05), perguruan tinggi (p=0,059; p>0,05) dan
semester (p=0,315; p>0,05).