dc.description.abstract |
Fenol atau asam karboksilat merupakan salah satu bahan dasar yang
digunakan dalam proses produksi obat-obatan, peptisida, antiseptik dan sebagai
zat pewarna buatan. Kebutuhan fenol di Indonesia masih mengandalkan impor,
sehingga perlu adanya pendirian pabrik fenol. Pabrik fenol ini dirancang dengan
kapasitas 12.000 ton/tahun yang diharapkan mampu memenuhi 70% kebutuhan
fenol domestik, sehingga dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor fenol.
Fenol diperoleh dari proses pyrolisis limbah tandan kosong kelapa sawit
(TKKS), dimana TKKS akan difluidisasikan dalam reactor fluidized bed
menggunakan gas nitrogen berlangsung pada suhu 500oC dan tekanan 1 atm
menjadi bio oil. Bio oil yang memiliki kadar fenol sebesar 28,3% ini selanjutnya
dipisahkkan dan dimurnikan untuk memperoleh produk utama yaitu fenol.
Bentuk badan usaha yang direncanakan adalah Perseroan Terbatas (PT) dan
bentuk organisasinya adalah organisasi sistem garis dan staf. Pabrik ini didirikan
di Desa Sumberdadi, Kec. Bone-Bone, Kab. Luwu Utara, Sulawesi SelatanIndonesia dengan luas tanah 20.547 m2
. Bahan baku TKKS diperoleh dari pabrikpabrik pengolahan kelapa sawit yang ada di Luwu Utara. Pabrik beroperasi secara
kontinu selama 330 hari efektif dalam satu tahun dengan jumlah tenaga kerja
sebanyak 200 orang.
Hasil analisa ekonomi Pabrik Pembuatan Fenol dari limbah TKKS adalah
Total Capital Investment Rp 527.186.395.578 terdiri dari Fixed Capital
Investment sebesar Rp 448.108.436.242 dan Working Capital Investment sebesar
Rp 79.077.959.337 dan harga jual produksi sebesar Rp 478.873.716.719 pertahun.
Hasil analisa ekonomi prarancangan pabrik Pembuatan Fenol diperoleh Rate on
Investment sebelum dan sesudah pajak sebesar 28% dan 24%, Pay Out Time
sebelum dan sesudah pajak 2,62 tahun dan 2,89 tahun dan Break Event Point
sebesar 46,65%, serta Shut Down Point sebesar 22,29%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Pabrik ini layak untuk didirikan. |
en_US |