JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.
EFEKTIVITAS PEMBINAAN PEYALAHGUNA NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA PADA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I MAKASSAR
SYAMSIR
Date:2018
Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis efektifitas
pelaksanaan pembinaan penyalahguna narkoba bagi warga binanaan
pemasyarakatan pada Rutan Kelas I Makassar dan untuk mengetahui dan
menganalisis faktor-faktor yang membuat tidak efektif pelaksanaan pembinaan
penyalalahguna narkoba pada Rutan Kelas I Makassar .
Penelitian ini menggunakan penelitian hukum normative dan penelitian
hukum empiris. Penelitian normative dilakukan melalui studi kepustakaan
misalnya buku-buku hukum, bacaan yang ada hubungannya dengan penelitian
penulis, sedangkan penelitian empiris dilakukan dengan studi lapangan melalui
wawancara dengan warga binaan Rutan Kelas I Makassar dan petugas Rutan
Kelas I Makassar, mengumpulkan data di tempat penelitian yang ada kaitannya
dengan tesis penulis.
Pelaksanaan pembinaan penyalahguna narkoba di Rumah Tahanan Negara
Kelas 1 Makassar kurang efektif dikarenakan tidak tercapainya tujuan dalam
pembinaan penyalahguna narkoba, yaitu salah satunya adalah membentuk warga
binaan pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan,
memperbaiki diri, serta tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima
kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan
dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
Hal tersebut terlihat jumlah kasus narkoba khususnya residivis pengguna
mengalami peningkatan setiap tahun, serta masih masih banyaknya residivis kasus
narkoba pengguna yaitu dari 500 orang Warga binaan rutan Kelas I Makassar
kasus narkoba pengguna terdapat 162 orang residivis pengguna atau sekitar 32,4
%. 2. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan penyalahguna
narkoba pada Rumah Tahanan Negara Kelas I Makassar adalah sumber daya
manusia petugas funsional pemasyarakatan Rutan Kelas I Makassar, fasilitas
pendukung yang kurang memadai, dan kesadaran warga binaan pada Rutan Kelas
I Makassar