Abstract:
Indonesia merupakan Negara yang termasuk daerah rawan gempa,
tercatat gempa terdahsyat yang terjadi dalam kurun waktu 50 tahun terjadi
di Aceh yang mengakibatkan tsunami dengan besaran gempa skala 9,1
magnitude. Di Indonesia sendiri dilewati oleh lempeng Eurasia dan
lempeng Indo-Australia sehingga bencana gempa dapat terjadi kapan
saja, maka dari itu bangunan gedung dan non-gedung di Indonesia harus
didesain mampu menahan gaya gempa yang besar.
Perencanaan berbasis kinerja merupakan salah satu konsep
mendesain dimana target kinerja bangunan ditentukan terlebih dahulu.
Dan pada akhir proses desain, target tersebut dijadikan parameter
minimum yang harus dipenuhi.
Dalam penelitian ini terdapat dua metode yang dipakai dalam
analisis yaitu metode Direct Displacement Based Desain dan metode
Analisis statik non-linier (Pushover).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi hasil output dari
kurva kapasitas dan kinerja struktur dengan metode ATC-40, FEMA 356,
dan FEMA 440. Tipe bangunan yang dimodelkan berupa bangunan sistem
rangka baja pemikul momen khusus yang menghasilkan level kinerja
menurut ATC-40, FEMA 356, dan FEMA 440 yaitu Immediate Occupancy