Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sanksi kebiri kimia
dari sudut pandang HAM dan untuk mengetahui pendapat dokter tentang dampak
hukum kebiri kimia.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif
yang didukung dengan penelitian lapangan. Jenis dan sumber data terdiri atas data
primer berupa peraturan perundang-undangan,dan wawancara kepada Penyidik di
Kepolisian,Sarjana Hukum, Advokat,dan Dokter serta bahan hukum sekunder
yang terdiri dari buku-buku, serta artikel yang berkaitan dengan penelitian ini.
Keseluruhan bahan hukum tersebut dikumpulkan secara terstruktur sistematis
dengan menggunakan ukuran kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aparat Penegak Hukum,Sarjana
Hukum,Advokat, dan Dokter menyatakan Kebiri Kimia merupakan pelanggaran
HAM berlandaskan pada UU NO.39 Tahun 1999 yang pada pokonya tentang Hak
berkeluarga dan melanjutkan keturunan dan Hak untuk tidak di siksa, serta
pendapat dokter tentang dampak hukuman Kebiri Kimia berdampak pada
kesehatan, yaitu zat kimia anti-androgen yang disuntikkan selain menurunkan
kadar testosteron juga merusak jantung, pembuluh darah, merusak ginjal, merusak
hati, merusak begitu banyak organ-organ tubuh,serta orang yang diberi kebiri
kimia tidak dapat mendapatkan keturunan.
