Abstract:
Ada berbagai macam masalah yang sering muncul ketika seseorang sedang
menjalin hubungan dengan lawan jenis, seperti emotional abuse dimana
seseorang mendapatkan perlakuan kasar dalam bentuk makian, cacian, hinaan.
Ada juga yang berupa physical abuse dimana ia mendapatkan perlakuan dipukul,
ditendang, dicakar. Selain emotional abuse dan physical abuse, sikap manipulatif
juga terkadang korban toxic relationship rasakan dimana salah satu pihak selalu
bertindak seolah-olah dia yang menjadi korban. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat apakah ada perbedaan komponen cinta pada tingkat toxic relationship
pada orang yang sedang berpacaran di kota Makassar. Penelitian ini dilakukan
terhadap 458 responden yang sedang menjalin hubungan berpacaran. 277
responden terpilih dari 458 yang termasuk kriteria toxic relationship, yang diukur
menggunakan skala toxic relationship yang dibuat sendiri oleh peneliti
berdasarkan kriteria toxic relationship yang dikemukakan oleh Gruder (2018).
Variabel komponen cinta diukur dengan menggunakan skala cinta yang mengacu
pada aspek-aspek cinta dari teori Sternberg. Skala cinta tersebut diadaptasi oleh
Rahmayani (2020). Uji hipotesis dianalisis dengan menggunakan independent
sampel t-test. Hasil penelitian memberikan 3 kesimpulan yaitu 1) terdapat
perbedaan komponen intimacy pada tingkat toxic relationship, (p = 0.000 ; p <
0.05), 2) tidak terdapat perbedaan passion berdasarkan tingkat toxic relationship
(p = 0.213 ; p > 0.05), dan 3) terdapat perbedaan komponen commitment
berdasarkan tingkat toxic relationship (p = 0.029 ; p < 0.05).