Abstract:
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah resiliensi memiliki
pengaruh terhadap quarter life crisis pada dewasa awal di Kota Makassar.
Penelitian ini dilakukan terhadap 418 dewasa awal di Kota Makassar. Penelitian
ini melibatkan dua variabel yang digunakan yaitu resiliensi dan quarter life crisis.
Wagnild & Young (1993) adalah kemampuan seorang individu dalam beradaptasi
ketika berada dalam kondisi yang tidak baik atau sedang mengalami kesulitan
dalam hidup sehingga mampu bangkit dari keadaan tersebut dan menjadi pribadi
yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan quarter life crisis adalah suatu krisis
yang terjadi pada individu pada rentang usia 18-29 tahun atau baru lulus dari
dunia perkuliahan dan dihadapkan dengan dunia yang sebenarnya. Quarter life
crisis adalah sebuah kekhawatiran akan ketidakpastian masa depan terutama pada
bidang karir, relasi, maupun kehidupan bersosial (Robbins & Wilner, 2001).
Instrument pengumpulan data yaitu skala hasil adaptasi dari The resilience scale
oleh Wagnild & Young (1993), reliabilitas 0,891, Skala quarter life crisis dari
Fadhilah (2021) berdasarkan teori Robbins & Wilner (2001), dengan reliabilitas
0,922. Kedua skala diuji validitasnya dengan menggunakan validitas tampang,
dan konstrak. Hipotesis diuji dengan menggunakan teknik regresi sederhana,
dengan hasil bahwa resiliensi mempengaruhi quarter life crisis dengan kontribusi
sebesar 8,6% (p = 0,000 ; p<0,05), dengan arah pengaruh negatif yang berarti
semakin tinggi resiliensi maka semakin rendah quarter life crisis.