Abstract:
Durasi waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari durasi waktu normal
dengan menambah sumber daya dalam batas-batas yang ekonomis, tanpa
mengurangi mutu pekerjaan tersebut. Percepatan waktu penyelesaian proyek
dilakukan pemendekan durasi pada kegiatan – kegiatan yang berada dalam jalur
kritis pada jaringan kerja proyek yang salah satunya dengan menambah jam kerja
(lembur) dengan konsekuensi biaya proyek menjadi meningkat. Tujuan dari
penelitian ini adalah menentukan kegiatan yang berada pada jalur kritis,
menentukan perpendekan waktu dan dan total biaya dengan Project Crashing,
menentukan waktu yang optimal dengan biaya yang minimum. Tahapan dalam
penelitian ini yaitu menggunakan metode CPM (Critical Path Methode) yaitu
metode jalur kritis untuk menentukan jaringan kerja sehingga mendapatkan
lintasan kritis, menganalisis durasi dan biaya percepatan dengan kerja lemur,
melakukan perpendekan waktu dengan Project Crashing berdasarkan lintasan
kritis berdasarkan cost slope terkecil selanjutnya dianalisis berdasarkan jaringan
kerja CPM (Critical Path Methode) apakah terdapat jalur kritis baru sehingga
diperoleh beberapa target percepatan. Selanjutnya berdasarkan target beberapa
percepatan dilakukan analisa berdasarkan metode Least Cost Analysis sehingga
diperoleh target percepatan yang optimal dengan biaya yang minimum.
Berdasarkan hasil analisa, didapat pemendekan durasi yang optimal dengan
biaya yang minimum selama 29 hari kerja sehingga durasi proyek menjadi 661
hari dengan total biaya proyek Rp 71,397,857,212 dari durasi normal 690 hari
biaya proyek Rp 71,426,840,296 terjadi penurunan biaya proyek sebesar Rp
28,983,084 atau persentase penurunan biaya 0,06%.