Abstract:
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian normatif kualitatif, Jenis data
yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, data primer diperoleh
langsung melalui informasi menggunakan teknik wawancara dengan pihak
Pengadilan Negeri Maros, Dinas pertambangan, LSM, Masyarakat setempat.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan dengan
mempelajari buku-buku, perundang-undangan dan jurnal yang berhubungan
dengan muatan penulisan skripsi ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Penerapan Pasal 158 UndangUndang Pertambangan Mineral dan Batubara. Sudah tepat karena telah diproses
peradilan sesuai dengan ketentuan KUHAP dan Undang-undang lain yang berlaku
yang kurang tepat menurut penulis yaitu vonis dari majelis hakim yang terlalu
ringan. Namun hakim menjatuhkan pidana selama 5 (lima) bulan dan denda 1
(satu) milyar. Putusan majalis hakim dinilai tidak mewujudkan tujuan pemidanaan
itu sendiri. Sehingga memungkinkan tindak pidana ini tetap akan terjadi dan tidak
membuat jera terhadap pelaku penambang tanpa izin. 2) Faktor-faktor terjadinya
tindak pidana penambangan gol.c tanpa izin usaha pertambangan yaitu faktor
ekonomi, pelaku ingin menghindari kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan,
sulitnya mendapatkan izin usaha pertambanagan, minimnya sosialisasi mengenai
peraturan perundang-undangan, dan lemahnya penegakan hukum.
