Abstract:
Menciptakan lingkungan yang sehat, mandiri, haruslah didukung dengan
keberadaan program atau kebijakan dalam suatu daerah. Desa Bone-Bone
memiliki salah tujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dengan
menerapkan program Kawasan Bebas Asap Rokok sejak tahun 2008. Namun pada
tahun kebelakangan muncul masalah berupa masih adanya beberapa tindakan
yang tidak sejalan dengan program tersebut. Maka dari itu, perlu untuk melakukan
penelitian mengenai bagamaimana penerapan program Kawasan Bebas Rokok
selama ini.
Penelitian yang dilakukan di Desa Bone-Bone tepatnya di Kabupaten
Enrekang Sulawesi Selatan ini menggunakan jenis dan tipe peneltian kualitatif
dekriptif. Maka untuk mengetahui sejauh mana penerapan Kawasan Bebas Asap
Rokok, dapat ditinjau dengan melihat bagaimana keberlangsungan dan penerapan
sanksi yang diberlakukan dalam penerapan program tersebut..
Melalui hasil penelitian yang dilakukan, nyatanya penerapan program
Kawasan Bebas Asap Rokok masih belum berjalan dengan konsisten. Hal ini
dikarenakan keberlangsungan program Kawasan Bebas Asap Rokok tidak
berjalan secara konsisten oleh kepala-kepala desa yang menjabat. Selain itu
pemberian sanksi yang tidak mengalami pembaharuan selama berlangsungnya
program ini mengakibatkan mengalami program Kawasan Bebas Asap Rokok
tidak berjalan dengan maksimal hingga mengakibatkan pelanggaran-pelanggaran
masih terjadi dan tidak ditindaklanjuti dengan tegas. Maka dari itu komitmen
adalah hal yang diperlukan dalam mensukseskan program tersebut. Melakukan
kegiatan sosialisasi yang baik dan membuat kebijakan baru dalam membantu
proses penerapan program tersebut.