Abstract:
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas diplomasi kesehatan yang dilakukan oleh Kuba dalam
penanganan pandemi Ebola di Afrika Barat.Wabah ebola yang menyebar di Afrika Barat membuat keamanan di
dunia internasional menjadi terancam. Dimana penyebarannya sangat cepat dikarenakan tidak adanya deteksi
dini dan kurangnya langkah-langkah dalam menanggulangi pandemi ini sehingga Badan Kesehatan Dunia
(WHO) menetapkan status darurat kesehatan internasional untuk membantu menangani pandemi ini. Dimana
salah satu negara yang ikut berpartisipasi dalam penanggulangan pandemi ini adalah negara Kuba. Walaupun
Kuba dikenal dengan negara yang memiliki pendapatan rendah namun mereka mampu memanfaatkan
keunggulan yang mereka miliki yaitu di bidang kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis kualitatif dan teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah telaah pustaka. Dalam penelitian
ini,konsep yang digunakan adalah Global Health Diplomacy. Diplomasi kesehatan yang dilakukan Kuba dalam
penanganan pandemi Ebola di Afrika Barat berjalan dengan efektif dikarenakan pertama menciptakan dunia
yang lebih sehat. Kuba memiliki kebijakan luar negeri yang berbasis kesehatan disebut Cuban Medical
Internationalism yang menjadi landasan Kuba melakukan misi kemanusiaan. Selain itu Kuba memiliki prinsip prinsip yang mereka pegang sehingga bantuan kemanusiaan yang negara ini berikan bisa berjalan dengan
maksimal. Kedua yaitu memajukan kepentingan negara. Aktifnya Kuba dalam melakukan misi kemanusiaan
membuat negara ini memiliki citra politik yang baik didunia internasional sehingga negara ini bisa dengan
mudah membangun aliansi untuk memajukan kepentingan negaranya.