dc.description.abstract |
Sejak awal terpilihnya Obama sebagai Presiden Amerika Serikat, Obama
menekankan untuk pentingnya membangun hubungan yang baik dengan
China. Obama memperlakukan China sebagai negara berkembang rising
power yang tidak boleh di anggap sebagai Pesaing, apalagi musuh. Ia
melihat pentingnya hubungan ini untuk menjaga perdamaian dan kepentingan
keamanan di kawasan Asia dan Wilayah Amerika Serikat China dan Amerika
Serikat semakin terlibat dalam perang gagasan. Ini membutuhkan
Kemampuan Soft Power untuk menarik orang lain tanpa paksaan. Aspek Soft
Power dianggap lebih efisien digunakan dalam kondisi lingkungan
internasional , karena dapat digunakan sebagai salah satu instrumen oleh
suatu negara untuk memperoleh apa yang menjadi kepentingannya
terhadap negara lain melalui jalan yang damai. Amerika Serikat Sebagai
penganut Soft Power mengembangkan lingkup kajian diplomasi untuk
mengembangkan pola interaksi dalam Soft Diplomacy, salah satunya yaitu
Fashion Diplomacy. Penelitian ini menganalisa pengaruh Fashion Diplomacy
oleh Michelle Obama terhadap Soft Diplomacy AS. Data penelitian ini
didapatkan dari berbagai sumber seperti penelitian ilmiah, jurnal serta
laporan yang memiliki kaitan dengan penelitian ini. Dalam Penelitian ini
ditemukan pengaruh Fashion Diplomacy Michelle terhadap Soft Diplomacy
Amerika terhadap China , yakni untuk memperkuat hubungan bilateral antar
kedua negara sehingga mengubah stigma negatif AS-China. |
en_US |