Abstract:
Gangguan pendengaran akibat bising (Noise Induced Hearing Loss)
adalah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajan oleh
bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan
biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Sifat ketuliannya
adalah tuli sensorineural koklea dan umumnya terjadi pada kedua telinga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang ada
hubungannya dengan gangguan pendengaran akibat bising pada pekerja
di beberapa lokasi di wilayah Indonesia.
Metode penelitian merupakan penelitian analitik dengan cara
mensintesis hasil yang diperoleh dari sepuluh jurnal penelitian ilmiah
dengan desain cross sectional.
Hasil penelitian dari sepuluh jurnal yang dianalisis menunjukkan
bahwa terdapat hal-hal yang mempunyai hubungan dengan gangguan
pendengaran akibat bising pada pekerja di beberapa lokasi di wilayah
Indonesia periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2021, yaitu adanya
hubungan yang bermakna antara masa kerja (p value 0,000), intensitas
kebisingan (p value 0,000), pemakaian APD pendengaran (p value 0,000),
hipertensi (p value 0,005) dan tidak adanya hubungan yang bermakna
antara usia (p value 0,057) dan diabetes melitus (p value 0,330) terhadap
kejadian gangguan pendengaran pada pekerja.
Kesimpulan kejadian gangguan pendengaran pada pekerja di
beberapa lokasi di Indonesia memiliki hubungan yang bermakna terhadap
masa kerja, intensitas kebisigan, pemakaian APD pendengaran dan
hipertensi serta memiliki hubungan yang tidak bermakna terhadap usia
dan diabetes melitus.
