Abstract:
Perubahan penggunaan lahan pada koridor Jalan Tun Abdul Razak dapat dilihat
dengan semakin berkurangnya lahan pertanian dan lahan kosong seiring bertambahnya
fungsi ruang baru seperti permukiman, sarana perdagangan, pendidikan dan sarana
pelayanan umum. Hal ini merupakan efek dari pertumbuhan kawasan CBD (Central
Business District) baru pada kawasan CBD Panakkukang. Pergeseran ciri kekotaan pada
koridor Jalan Tun Abdul Razak yang begitu cepat mengakibatkan timbulnya gejala urban
sprawl pada wilayah ini. Gejala urban sprawl memberikan dampak negatif yang
menyebabkan terjadinya transformasi fisik wilayah maupun transformasi sosial. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji proses polarisasi keruangan sebagai determinan urban sprawl
pada koridor Jalan Tun Abdul Razak dan mengkaji pengaruh urban sprawl terhadap
dinamika sosial ekonomi pada koridor Jalan Tun Abdul Razak. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, kuesioner,
wawancara. Teknik analisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi
linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses polarisasi keruangan yang
terjadi pada koridor Jalan Tun Abdul Razak dimulai dari adanya polarisasi yang terjadi pada
CBD Panakkukang Kota Makassar yang menyebabkan terjadinya spread effect yaitu dampak
penyebaran pusat pertumbuhan dari pusat menuju daerah pinggiran, kemudian diikuti oleh
faktor aksesibilitas, tersedianya berbagai pelayanan umum baru (kesehatan, pendidikan,
peribadatan, dan perdagangan makro), prakarsa pengembang dan karakteristik fisik wilayah.
Selanjutnya hasil penelitian juga menunjukkan bahwa alihfungsi ruang dan suburbanisasi
berpengaruh terhadap dinamika sosial ekonomi yang menimbulkan transformasi sosial yang
terjadi pada masyarakat lokal di Koridor Jalan Tun Abdul Razak diantaranya dalam hal
kegiatan ekonomi, stratifikasi sosial, interaksi sosial, keahlian/keterampilan, dan mobilitas
penduduk.