Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dapatkah persepsi terhadap perilaku sehat
menjadi prediktor pengambilan keputusan hidup sehat dengan kesadaran diri
(self awareness) sebagai moderator. Penelitian dilakukan terhadap 411
mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas di kota Makassar, baik
universitas negeri maupu swasta. Skala yang digunakan dibuat sendiri oleh
peneliti yaitu skala pengambilan keputusan hidup sehat dengan dasar teori
Mann, dkk (Rice & Dolgin, 2008), skala persepsi terhadap perilaku sehat dengan
dasar teori Notoatmodjo (2007), dan skala kesadaran diri (self awareness)
dengan dasar teori Rungapadiachy (2008). Sebelum digunakan sebagai
instrumen pengumpulan data skala diuji reliabilitas dan validitas. Skala
pengambilan keputusan hidup sehat memiliki reliabilitas 0,99, skala persepsi
terhadap perilaku sehat memiliki reliabilitas 0,98, dan skala kesadaran diri (self
awareness) memiliki reliabilitas 0,99. Adapun uji validitas, peneliti menggunakan
validitas isi dan validitas konstrak. Validitas isi yang digunakan dalam peneltian
ini yaitu validitas tampang dan validitas logis. Sedaangkan validitas konstrak di uji
dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA) Data dianalisis
dengan teknik analisis jalur, dengan program Process Analisis melalui software
SPSS IBM SPSS Statistics 21. Hasil analisis memberikan 2 (dua) kesimpulan
besar yaitu, pertama, Persepsi terhadap perilaku sehat dapat menjadi prediktor
pengambilan keputusan hidup sehat dengan kesadaran diri (self awareness)
sebagai moderator dengan kontribusi sebesar 55,7%, dan signifikan pada taraf
signifikansi 5% (p < 0.05). Kedua, Interaksi antara persepsi terhadap perilaku
sehat dan kesadaran diri (self awareness) dapat memprediksi pengambilan
keputusan hidup sehat, dengan nilai signifikansi 0.0019 (p < 0.05). Artinya ketika
persepsi terhadap perilaku sehat dan kesadaran diri saling berinteraksi, maka
interaksi tersebut dapat mempengaruhi pengambilan keputusan hidup sehat
sebesar 0,87%.