dc.description.abstract |
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dapatkah dukungan sosial dan kecerdasan
emosi menjadi prediktor terhadap kecemasan menghadapi pensiun. Penelitian
dilakukan terhadap 141 orang responden yang merupakan pegawai negeri di
Kabupaten Jeneponto yang berusia 50 tahun hingga 56 tahun. Skala yang
digunakan dalam penelitian itu terdiri atas dua skala adaptasi dan satu skala
yang dikonstruksi. Adapun skala yang diadaptasi yaitu Retirement Anxiety Scale
atau RAS berdasarkan teori Oluseyi & Olufemi (2015) dan Schutte Emotional
Intelligence Scale (SEIS) yang disusun oleh Schutte, et.all (1998) berdasarkan
konsep teoretis yang dikembangkan oleh Mayer dan Salovey (1990), sedangkan
skala yang dikonstruksi yakni skala dukungan sosial yang mengacu pada aspekaspek Sarafino & Smith (2011). Data dianalisis dengan regresi linear berganda,
dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistic 20. Hasil analisis
penelitian ini memberikan kesimpulan yakni pertama, dukungan sosial dan
kecerdasan emosi dapat menjadi prediktor terhadap kecemasan menghadapi
pensiun pada pegawai negeri laki-laki sebesar 32%; kedua, dukungan sosial dan
kecerdasan emosi dapat menjadi prediktor terhadap kecemasan menghadapi
pensiun pada pegawai negeri perempuan sebesar 26%; tiga, dukungan sosial
dan kecerdasan emosi dapat menjadi prediktor terhadap kecemasan
menghadapi pensiun pada pegawai negeri sebesar 28,9%; empat, dukungan
sosial dapat menjadi prediktor terhadap kecemasan menghadapi pensiun
pada pegawai negeri berdasarkan perbedaan jenis kelamin 27,6%; lima,
kecerdasan emosi dapat menjadi prediktor terhadap kecemasan menghadapi
pensiun pada pegawai negeri berdasarkan perbedaan jenis kelamin sebesar
3,4%. |
en_US |