Abstract:
Penelitian ini memiliki dua tujuan, pertama untuk melihat apakah keberfungsian
keluarga bisa menjadi prediktor subjective well-being; kedua, untuk mengetahui
apakah masing-masing dimensi dari keberfungsian keluarga dapat menjadi prediktor
terhadap subjective well-being. Penelitian ini mengambil subjek sebanyak 378 alumni
pesantren. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu skala adaptasi dari skala
The Saticfaction With Life Scale (SWLS) yang disusun dan dikembangkan oleh 4
orang psikolog yaitu Ed Diener, Robert A Emmons, Randy J Larsen dan Sharon
Griifin pada tahun 1985, skala The Scale of Positive and Negatif Experience (SPANE)
yang disusun oleh tiga Psikolog Amerika yaitu David Watson, Lee Anna Clark, dan
Auke Tellegen pada tahun 1988, dan skala The Mc Master Family Assesment Device
(FAD) yang disusun oleh Nathan B. Epstein, Lawrence M. Baldwin, dan Duane S.
Bishop pada tahun 1983 di McMaster University. Data dianalisis menggunakan teknik
regresi berganda dengan bantuan SPSS 20. Penelitian ini memberikan hasil, yakni
pertama, keberfungsian keluarga berpengaruh terhadap subjective well-being alumni
pesantren dengan kontribusi sebesar 32.9%; kedua, ketika melihat pengaruh dari
masing-masing dimensi dari keberfungsian keluarga, dimensi yang paling besar
kontribusinya terhadap subjective well-being alumni pesantren adalah dimensi
problem solving dengan pengaruh sebesar 26.2%, dimensi communication sebesar
4.7%, dan dimensi roles sebesar 1.3%. Sedangkan dimensi yang tidak berpengaruh
terhadap kesejahteraan subjektif yaitu dimensi affective respon, dimensi affective
involvement, dimensi behavioral control dan general functioning.