Abstract:
Remaja yang baru memasuki kehidupan yang berbeda dari sebelumnya
memerlukan proses adaptasi yang positif agar dapat bertahan dalam menjalani
kehidupan sosialnya. Kemampuan untuk bertahan tersebut seringkali disebut
dengan kemampuan resliensi. Kemampuan resiliensi tidak dapat terbentuk
dengan sendirinya, ada beberapa faktor internal maupun eksternal yang
mempengaruhi, salah satunya adalah dukungan sosial. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial terhadap resiliensi pada
santri pondok pesantren di Kota Makassar. Sampel dalam penelitian ini adalah 265
Santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Makassar. Pengambilan data
dilakukan dengan dua skala, yaitu skala resiliensi oleh Reivich dan Shatte (2002)
yang bernama Resilience Quetion Test (RQ) diadaptasi oleh peneliti dan skala
dukungan sosial oleh Cohen dan Hoberman (1983) yang bernama Interpersonal
Support Evaluation List (ISEL) dimodifikasi oleh peneliti. Data pada penelitian ini
dianalisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana menggunakan program
SPSS. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini terdistribusi normal dengan nilai
signifikansi > 0,05 dan hasil uji linearitas menunjukkan data yang linear dengan
nilai signifikansi > 0,05. Uji hipotesis menunjukkan hasil yang signifikan dengan
nilai 0,000 (Sig < 0,05) dengan kontribusi sebesar 23,3%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa H0 ditolak dengan kata lain dukungan sosial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap resiliensi pada Santri pondok pesantren di Kota
Makassar dengan arah pengaruh yang positif, artinya semakin besar dukungan
sosial yang diterima semakin tinggi resliensinya.