Abstract:
Ketergantungan pada alam dapat dilihat dari pemanfaatan sumber daya alam
yang besar-besaran tanpa melihat kelanjutan fungsinya yang menyebabkan
persediaan material yang disediakan alam akan terus berkurang. Seiring dengan
adanya produksi batu bata merah yang bersumber dari tanah laterit di daerah
Sulawesi timbul permasalahan baru seperti kurangnya pemanfaatan limbah hasil
produksi terutama dalam bidang konstruksi. Penelitian pemanfaatan limbah batu
bata sisa hasil produksi rencananya akan digunakan sebagai pengganti agregat
untuk pembuatan beton yang bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton
yang diuji dalam jangka waktu tertentu.
Proses penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas
Bosowa Makassar. Pengujian menggunakan Standar Nasional Indonesia. Benda uji
yang dibuat sebanyak 56 sampel dengan benda uji silinder diameter 15 cm tinggi 30
cm.
Pengujian kuat tekan beton pada umur beton 28 hari untuk kuat tekan beton
normal dengan nilai rata-rata kuat tekan adalah 21,97 Mpa, sedangkan beton dari
agregat limbah batu bata (laterit) sebanyak 12 benda uji (5%, 15%, 20%) tanpa
superplasticizer sikament LN adalah 11,39 MPa, 7,01 MPa, 3,75 MPa. Dan untuk
beton dari agregat limbah batu bata (laterit) sebanyak 12 benda uji (5%, 15%, 20%)
dengan superplasticizer sikament LN sebanyak 1% adalah 21,44 MPa, 19,18 MPa,
18,26 MPa. Serta untuk beton dari agregat limbah batu bata (laterit) sebanyak 12
benda uji (5%, 15%, 20%) dengan superplasticizer sikament LN sebanyak 1,5%
adalah 23,14 MPa, 21,16 MPa, 20,38 MPa.