Abstract:
Pusat bisnis dan jasa di pusat perkotaan Bulukumba sebagai satuan massa ruang
dalam satu dasawarsa terakhir telah tumbuh sangat pesat. Kepesatan ini terjadi – salahsatu
– dipegaruhi oleh tingginya interaksi ruang antarkawasan. Kawasan tersebut antara lain
kawasan bisnis / perdagangan barang / jasa dan didalamnya juga dikelilingi kawasan
perumahan, perkantoran, olah raga, wisata / kuliner, persawahan dan kebun campuran,
pendidikan dan kesehatan. Timbulnya gejala ini mengakibatkan tejadi pembentukan
struktur ruang, sehingga perlunya diketahui interaksi ruang antarkawasan yang
berpengaruh serta relative cepat terbentuk.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh interaksi ruang pada pusat
bisnis CBD (Central Business District) Bulukumba terhadap pembentukan pola jaringan
jalan terhadap daerah disekitarnya serta kinerja ruas jalan Dr. Sam Ratulangi Bulukumba.
Sementara metode yang digunakan dengan cara pendekatan diskriptif kuantitatif yaitu
menganalisis pengukuran secara kuantitas terhadap variabel yang dikaji atau dianalisis,
seperti banyaknya kendaraan yang masuk ke wilayah studi serta efek dari hambatan
samping dan aktivitas bongkar muat barang.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa akibat terbukanya ruang jalan di
sepanjang jalur “Teko Lajae” yang didalamnya terdapat pusat bisnis kawasan pasar baru,
mengakibatkan migrasi/perpindahan penduduk dari daerah pasar lama di pusat kota ke
daerah pinggiran kota dan hal ini pula memicu timbulnya aglomerasi di wilayah tersebut.
Timbulnya interaksi ruang dalam suatu wilayah pasar baru mengakibatkan kinerja ruas
jalan meningkat dan hal ini dibuktikan dengan besarnya kapasitas ruas jalan di wilayah
tersebut pada ruas jalan Dr. Sam Ratulangi yaitu sebesar 2.330 SMP/jam.