dc.description.abstract |
Kabupaten nagekeo memiliki potensi sumberdaya alam dan lahan yang
potensial untuk komoditi unggulan yang bernilai komersial, yaitu tanaman
pangan dengan persentase sekitar 44,34%, lahan potensial untuk kegiatan
budidaya pertanian sekitar 80% dari luas wilayah Kabupaten Nagekeo, serta
68,6% penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Penerapan konsep
agropolitan merupakan tantangan sekaligus jawaban di tengah isu pembangunan
yang berkaitan dengan masalah polarisasi desa-kota di negara-negara yang
sedang berkembang.
Tujuan dalam penelitian ini adalah Mengidentifikasi tingkat perkembangan
desa-desa dan potensi sektor pertanian serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, Menentukan Strategi dalam pengembangan Fungsi Kawasan
Agropolitan di Kabupaten Nagekeo.
Penelitan ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif yang
menggunakan metode survey langsung serta pemilihan data-data melalui proses
Rasionalisasi. Selanjutnya data-data tersebut diolah dan dianalisis dengan
menggunakan pendekatan analisis skalogram, lq dan swot.
Dalam studi ini kesimpulan utama yang dicapai adalah perkembangan
desa-desa di Kabupaten Nagekeo sebagian besar masih tergolong rendah
sekitar 67.25% dari seluruh wilayah desa, sektor pertanian, perkebunan dan
perikanan merupakan sektor basis utama atau primer di Kabupaten Nagekeo
Sehingga strategi kedepannya yang akan dilakukan adalah dengan
meningkatkan serta mendorong industri pada KAPET Mbay di Kabupaten
Nagekeo, menarik investor dalam pengembangan ekonomi di KAPET Mbay,
meningkatkan persaingan masyarakat perdesaan dalam pengembangan
pertanian, meningkatkan kualitas sarana dan infrastruktur penunjang, kualitas
SDM masyarakat perdesaan, menguatkan kelembagaan pertanian dalam
pengembangan ekonomi dalam iklim usaha serta meningkatkan persaingan
masyarakat desa dalam pengembangan pertanian. |
en_US |