dc.description.abstract |
Pembangunan jalur transmisi 150 kV Wotu - Malili sepanjang 46,70 km
route mempunyai risiko cukup besar yang dapat menyebabkan
keterlambatan bahkan kegagalan. Jalur yang panjang dan permasalahan
sosial yang sangat tinggi mengakibatkan banyak dampak negatif pada
pelaksanaannya. Untuk itu faktor-faktor risiko yang timbul perlu dianalisis
dan di klasifikasikan agar proyek dapat berjalan sesuai dengan yang
direncanakan. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor
yang mempengaruhi keterlambatan pada proyek pembangunan jalur
transmisi Wotu – Malili dan untuk mengetahui faktor yang paling besar
mempengaruhi keterlambatan pada proyek pembangunan jalur transmisi
Wotu – Malili. Proses penelitian dilakukan dengan cara melakukan survey,
pembagian kuesioner dan wawancara. Rangkaian analisis dimulai dengan
identifikasi risiko melalui studi literatur, setelah itu dilakukan analisis risiko
dengan menyebarkan kuesioner kepada responden-responden yang telah
dipilih sebelumnya. Analisis risiko dilakukan dengan cara memperkirakan
kemungkinan risiko yang terbesar yang akan terjadi dan dampak yang
dihasilkan terhadap keterlambatan pekerjaan. Langkah terakhir yaitu
dengan mengklasifikasikan faktor risiko ke dalam matriks risiko sehingga
faktor risiko paling dominan/ berpengaruh dapat diketahui. Berdasarkan
hasil analisisi didapat 9 indikator sub variable yang memberikan dampak
risiko tinggi terhadap keterlambatan pekerjaan, yaitu kesulitan pengankutan
material ke lokasi, kondisi lokasi site yang sulit, kelengkapan peralatan K3,
keterlambatan pengiriman material dari supplier, keterlambatan
pembayaran sub-kon melalui kontraktor, tanah longsor, pemogokan tenaga
kerja, mutu beton tidak sesuai dengan spek dan kesalahan stub setting.
Adapun variabel risiko yang mempunyai faktor paling besar mempengaruhi
keterlambatan pekerjaan adalah Kesulitan pengankutan material ke lokasi. |
en_US |