dc.description.abstract |
Kedudukan Kota Makassar sebagai primer city dengan dinamika
perkembangan dan pertumbuhan berjalan sejajar dengan peningkatan arus
urbanisasi merekondisi tingginya pertumbuhan penduduk yang membutukan
akan ruang hunian permukiman di kawasan perkotan. Kebutuhan hunian
yang tdak dibarengi dengan penyediaan hunian yang memadai, infrastruktur
yang tidak memadai, serta kondisi sosial ekonomi masyarakat yang buruk
merkondisi berkembangnya permukiman kumuh.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab
permukiman kumuh dan upaya peningkatan kualitas permukiman kumuh.
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, karena menekankan pada
aspek penilaian secara obyektif terhadap sebuah atau beberapa kejadian.
Data diperoleh melalui observasi, survei, dan dokumentasi. Analisis yang
digunakan adalah analisis statistik deskriptif menggunakan data responden
hasil kuesioner yang ditabulasikan menggunakan distribusi frekuensi dan
persentase yang kemudian dilakukan penilaian interval kelas skor tertinggi
dan minimum, kemudian dilakukan pengujian secara statistik menggunakan
model regresi dengan SPSS serta metode dekriptif kuantitatif untuk
mengetahui upaya-upaya apa saja untuk peningkatan kualitas permukiman
kumuh di Kelurahan Buloa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penyebab permukiman kumuh di
Kelurahan Buloa dikarenakan kondisi hunian tidak memenuhi standar
kesehatan, berkembangnya hunian ilegal dengan status hak pakai sebagai
ciri permukiman squatter, minimnya ketersediaan RTH, buruknya sistem
sanitasi permukiman, buruknya kondisi jaringan jalan lingkungan, sistem
pelayanan air minum belum berjalan optimal, sedimentasi saluran drainase,
minimnya akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, serta kondisi
ekonomi masyarakat masih rendah khususnya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, sehingga dibutuhkan penanganan secara komprehensif baik
secara fisik infrastruktur, sosial, maupun ekonomi yang didukung dengan
konsistensi dan ketegasan pemerintah dalam pengendalian permukiman
kumuh di bantaran sungai. |
en_US |