dc.description.abstract |
Akselerasi pembangunan kawasan Hertasning dalam wilayah Metropolitan Mamminasata,
diidentifikasi akibat faktor perubahan fisik spasial dan keberadaan koridor jalan
Hertasning-Samata yang dibangun sejak tahun 2004-2008, menghubungkan Kota
Makassar dengan Kabupaten Gowa.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan
menganalisis determinan perubahan pemanfaatan ruang dan pengaruh koridor jalan
Hertasning-Samata terhadap pertumbuhan aktivitas perkotaan. Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat analisis statistik deskriptif untuk
mengetahui determinan perubahan pemanfaatan ruang dan analisa uji korelasi untuk
mengetahui pengaruh pertumbuhan aktivitas perkotaan. Hasil analisis dan pembahasan
mengidentifikasi faktor determinan perubahan pemanfaatan ruang adalah jarak pergerakan,
prasarana transportasi, ketersediaan fasilitas pendidikan, ketersediaan fasilitas perdagangan
dan jasa, jenis penggunaan lahan, harga lahan, nilai jual lahan, nilai strategi lokasi, dan
pemilihan lokasiserta yang mempengaruhi pertumbuhan aktivitas perkotaan adalah
aktivitas permukiman, perdagangan dan jasa, pendidikan, dan jaringan
pergerakan.Perkembangan ruang di kawasan Hertasning mempunyai peranan besar
terhadap perubahan pemanfaatan lahan, oleh karena penataan pola pemanfaatan ruang yang
menjadi dasar dalam menetukan pengembangan fungsi ruang, sehingga pola ruang yang
terbentuk sesuai dengan peruntukan dan arahan kebijakan perkembangan kota dimasa
depan berdasarkan hirarkinya. |
en_US |