Abstract:
Kawasan perkotaan Turikale juga marupakan salah satu pusat kegiatan
nasional Mamminasata. Saat ini yang terbayangkan di benak kita saat mendengar
sempadan sungai adalah banjir, sampah, kotor, dan kawasan kumuh. Gambaran
ini ada benarnya jika kita melongok kawasan sempadan Sungai Maros yang
melintasi kawasan perkotaan Turikale dan sekitarnya. Problematika ini hampir
ada di setiap kota-kota besar di Indonesia dan tidak kurang upaya pemerintah
menata kawasan ini agar menjadi lingkungan yang bersih dan nyaman,
masyarakatpun sebenarnya menginginkan hal yang sama. Namun hal tersebut
ternyata tidak mudah untuk mewujudkannya, karena terkendala beberapa
kepentingan.
Daerah sempadan Sungai Maros yang seharusnya steril dan menjadi ruang
publik, saat ini telah banyak menjadi tempat permukiman penduduk bahkan
tempat membuang sampah. Berkaitan dengan permasalahan sempadan sungai
Maros, pemerintah Kabupaten Maros maupun pemerintah pusat sudah
memprogramkan beberapa kegiatan yang terkait dengan pengendalian
pemanfaatan ruang daerah sempadan sungai. Kegiatan pengendalian sempadan
sungai dengan penyediaan ruang terbuka hijau, dan pembangunan jalan inspeksi
khususnya di kawasan perkotaan Turikale. Dari beberapa program dan kegiatan
pengendalian pemanfaatan ruang sempadan sungai telah dilaksanakan, namun
permasalahan di sempadan sungai masih juga terjadi. Oleh karena itu, maka kami
tertarik meneliti terkait dengan efektifitas dari beberapa program kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah : Untuk mengukur efektivitas program pengendalian pemanfaatan ruang
daerah sempadan Sungai Maros Kawasan Perkotaan Turikale dan untuk
mengukur berapa besar pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap efektivitas
program pengendalian pemanfaatan ruang daerah sempadan Sungai Maros.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa: Efektivitas program pengendalian pemanfaatan
ruang daerah sempadan Sungai Maros Kawasan Perkotaan Turikale yang diukur
menurut persepsi responden dengan beberapa variabel menunjukkan bahwa nilai
rasio efektivitas dibawah nilai efektif (60%) sehingga tingkat capaian termasuk
dalam kategori tidak efektif dan pembangunan infrastruktur dan penyediaan ruang
terbuka hijau pada daerah sempadan Sungai Maros sangat berpengaruh besar
terhadap peningkatan efektivitas program pengendalian pemanfaatan ruang. Jika
variabel-variabel tersebut ditingkatkan maka akan diikuti dengan meningkatnya
efektivitas program pengendalian pemanfaatan ruang, demikian pula sebaliknya
jika variabel-variabel tersebut menurun maka akan diikuti dengan menurunnya
efektivitas program pengendalian pemanfaatan ruang daerah sempadan Sungai
Maros Kawasan Perkotaan Turikale