Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi apakah kinerja fasilitas
pelabuhan Bajoe sudah optimal dengan melihat faktor-faktor yang berkaitan (2)
mengidentifikasi apa yang menjadi strategi pengembangan pelabuhan Bajoe. Penelitian
ini dilaksanakan tepatnya di PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), kelurahan Bajoe
kecamatan Tanete Riattang Timur kabupaten Bone. penelitian ini terbatas pada mengkaji
kinerja fasilitas dermaga dengan melihat berbagai kendala diantaranya terjadi penurunan
jumlah armada kapal setiap tahunnya, kemudian merumuskan strategi untuk
mengembangkan pelabuhan Bajoe. data dianalisis dengan menggunakan teknik
deskriptif kuntitatif.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kinerja fasilitas pelabuhan Bajoe dengan
melihat beberapa aspek, diantaranya aspek kinerja dermaga yang sudah optimal dengan
nilai 40% dengan batas nilai maksimum 40%, aspek kinerja fasilitas pokok, penunjang,
fungsional masih belum optimal dengan nilai 40% kesiapan dari 10 unit fasilitas yang
layak, dan untuk aspek pelayanan pelabuhan memiliki penilaian optimal dengan menilai
waiting time sebesar 01.54 menit dari nilai maksimum 2 jam, dan juga perbandingan
effective time berthing time dengan nilai 11% dengan nilai maksimum 50% (KSOP) dan
57% (Pelindo). Selanjutnya, untuk aspek pengaruh keberadaan PDRB dan jumlah
penduduk terhadap perkembangan jumlah arus penumpang memberikan nilai bahwa
PDRB dan jumlah penduduk secara simultan memberikan pengaruh sebesar 95%.
Strategi pengembangan pelabuhan Bajoe sebagai pelabuhan pengumpul di
kabupaten Bone agar menjadi layak dan menuju standar nasional yaitu Penambahan
armada kapal untuk meminimalisir peningkatan jumlah penumpang, Penambahan
fasilitas pelabuhan yang masih kurang, Meminimalisir pendangkalan dengan melakukan
pengerukan sedimentasi, Meminimalisir perkembangan arus barang dan kendaraan yang
menurun dengan meningkatkan pengelolaan potensi yang dimiliki baik kab. Bone sendiri
maupun daerah hiterlandnya, Untuk menangani permasalahan sedimentasi diperlukan
penanganan yang terintegrasi yaitu dengan penabahan fasilitas pemecah gelombang atau
breakwate