dc.description.abstract |
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kedudukan VisumEt Repertumdalam penyidikan tindak pidana penganiayaan di Polrestabes Makassar. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian empiris normatif. Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Kedudukan Visum et Repertumdalamperkara tindak pidana penganiayaan pada tahap penyidikan merupakanalat
bukti surat, sebagai bukti tentang tindak pidana yang berhubungan dengantubuh, nyawa dan kesehatan manusia, yang menjadi alat bukti pendukunguntuk menetapkan status terlapor sebagai tersangka dan menjadi sebagai
arahan penuntut umum untuk tahap selanjutnya. 2. Faktor-Faktor apakahyang berpengaruh terhadap hasil Visum et Repertumyang tidakmencantumkan sepenuhnya tentang keterangan tanda kekerasan pada diri
korban penganiayaan adalah, dikarenakan kurangnya pemahamanmasyarakat tentang kedudukan Visum et Repertum, jedah waktu yang, korban baru melaporkan untuk membuat visum et Repertumseminggusetelah terjadinya tindak pidana penganiayaan hal ini menyulitkandari
pihak Rumah Sakit untuk memeriksa luka yang ada pada tubuh korbanpenganiayaan, dan harus ada laporan/pengantar dari pihak Kepolisianuntuk menunjuk rumah sakit membuat Visum et Repertum |
en_US |