dc.description.abstract |
Koridor ruas jalan Hertasning-Tun Abdul Razak merupakan wilayah peri-urban yang
mengalami dinamika cukup tinggi akibat kebutuhan permukiman dan sarana kegiatan baru.
Hal ini memicu terjadinya transformasi spasial. Transformasi spasial memberikan dampak
pada peningkatan aktivitas antropogenik yang dapat menurunkan kualitas udara.
Peningkatan aktivitas antropogenik ditandai dengan perbedaan penggunaan lahan dan
kinerja lalu lintas sepanjang koridor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk
mengetahui hubungan variabel penggunaan lahan, kinerja lalu lintas, dan kondisi iklim
terhadap kualitas udara dengan analisis data menggunakan SEM PLS. Hasil pengujian
hipotesis secara statistik terhadap pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependennya menghasilkan kesimpulan penggunaan lahan berpengaruh signifikan
terhadap kondisi iklim dan kualitas udara. Namun variabel penggunaan lahan memiliki
pengaruh yang paling dominan terhadap kualitas udara. Sementara hasil analisis pengaruh
tidak langsung menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tidak langsung antara penggunaan
lahan dan kinerja lalu lintas terhadap kualitas udara. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
iklim bukan merupakan variabel mediator. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa hanya
terdapat 2 indikator penggunaan lahan yang valid menunjukkan pengaruh yaitu pengunaan
lahan rumput dan tubuh air. Hal ini menjelaskan bahwa bertambahnya area terbangun pada
koridor ruas jalan Hertasning-Tun Abdul Razak tidak mempengaruhi kualitas udara, namun
yang mempengaruhi kualitas udara adalah dominasi aktivitas antropogenik yang dapat
melepaskan emisi ke udara. Aktivitas antropogenik yang mempengaruhi kualitas udara
diperkirakan berasal dari pembuangan sampah secara open dumping, polusi asap dari
pembakaran ikan, dan emisi dari limbah domestik yang masuk ke badan air. Pertimbangan
dalam penataan kawasan koridor hendaknya harus diikuti dengan penataan dan pengelolaan
lingkungan yang lebih baik seperti penataan kawasan hijau, pembatasan kegiatan
pembakaran dan pembatasan pembuangan sampah secara open dumping pada lahan-lahan
kosong yang belum terbangun. |
en_US |