dc.description.abstract |
Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pelaksanaan E-TLE
(Electronic Traffic Law Enforcement) dengan menggunakan CCVT dalam
penyelesaian perkara tindak pidana pelanggaran lalu lintas 2) Faktor yang
menghambat penerapan sistem E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di
Kota Makassar.
Metode penelitianayang di gunakan adalah penelitian Hukum Normatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelaksanaan ETLE sudah berjalan efektif
dalam hal penanganan praktik penyimpangan berupa pemungutan liar saat
penindakan penilangan, karena sistem ETLE membuat antara petugas dan
pelanggar tidak bertemu langsung sehingga hilanglah fenomena pemungutan liar
itu. Sedangkan penerapan ETLE dalam hal kedisiplinan masyarakat Kota
Makassar dianggap belum berjalan efektif karena didasari oleh pengetahuan akan
peraturan lalu lintas dan sistem tilang elektronik ETLE ini masih sangat kurang
sehingga masih ada pelanggaran yang terjadi. Juga masih maraknya masyarakat
yang membudayakan perilaku patuh peraturan lalu lintas hanya jika ada petugas
kepolisian yang berjaga. kemudian Faktor penghambat dari penerapan Electronic
Traffic Law Enforcement (E-TLE) di Kota Makassar ada beberapa, Faktor
Penegak Hukum Jika terjadi kesalahan penginputan misalanya pada identitas
pelanggar tentu sulit untuk melacak keberadaan pelanggar, Faktor Sarana dan
Prasarana yang digunakan CCTV dapat mengalami offline secara tiba-tiba
akibatkan jaringan yang belum kondusif, Faktor Masyarakat Banyak pengendara
atau masyarakat yang tidak melakukan proses balik nama setelah melakukan
transaksi pembelian kendaraan bermotor, yang mangakibatkan surat yang
terkonfirmasi tidak sampai kepada pelanggar atau pemilik kendaraan saat ini. |
en_US |