Abstract:
Pergeseran Makna atau Nilai dalam Pelaksanaan Upacara Adat rambu solo’ pada
Masyarakat Toraja (studi sosiologi budaya di lembang langda kecamatan sopai kabupaten
toraja utara)
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah 1) untuk mengungkapkan bentuk pergeseran
makna atau nilai yang terjadi dalam pelaksanaan upacara adat rambu solo’ dan 2) untuk
mengungkapkan faktor-faktor yang mendukung terjadinya pergeseran makna dan nilai
dalam pelaksanaan upacara rambu solo‟ pada masyarakat Toraja,
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang
menekankan pada penggunaan data yang diperoleh dari lapangan. Taylor (Moleong,
2007:3) mendefenisikan penelitian dengan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai atau makna yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan upacara adat rambu solo’ mengalami pergeseran. Hal ini disebabkan oleh
adanya kegengsian mayarakat toraja akibat kehadiran modernisasi kemudian didukung
oleh faktor-faktor internal dari masyarakat Toraja sendiri serta faktor eksternal dari luar
masyarakat Toraja. Faktor yang paling berpengaruh dalam pergeseran makna atau nilai
tersebut adalah rasionalitas kepercayaan (faktor agama). Kehadiran agama inilah yang
mampu mengikis kepercayaan masyarakat Toraja terhadap banyak hal yang ditanamkan
pada sistem tata aturan aluk todolo atau alukta. Akibatnya, pelaksanaan upacara adat
inipun sudah tidak lagi sama dengan sebelumnya. Perubahan tersebut merupakan bentuk
perubahan yang tidak dikehendaki, di mana masyarakat Langda pada dasarnya tidak
menginginkan perubahan tersebut, namun tak bisa mengelak dari perkembangan
zaman(modernisasi).