Abstract:
Prinsip perhitungan suatu struktur balok diatas 2 tumpuan sederhana dalam memikul beban
lentur, bagian tekan dipikul oleh penampang beton sedangkan bagian tarik sepenuhnya
dipikul oleh besi tulangan, dengan demikian ada penampang beton pada bagian tarik dibawah
garis netral yang tidak diperhitungkan memikul beban. Bagian penampang tersebutlah yang
diisi dengan botol plastik, agar diperoleh struktur yang lebih ringan, mengurangi volume
beton/semen dan reduksi pencemaran lingkungan. Dalam penelitian ini digunakan balok
beton bertulang dengan mutu beton f’c = 25 Mpa dan dimensi 150 x 350 x 3300 mm, dengan
tulangan pokok 3D16 mm dengan kuat leleh fy = 450 MPa. Benda Uji terdiri dari 3 (tiga)
type balok berongga dengan tinggi tetap yakni 180 mm (3 lapis botol) dan dibedakan
menurut panjangnya yakni 880 mm (4 botol) - BR3A, 1760 mm (8 botol) – BR3B dan 2640
mm (12 botol) – BR3C yang dipasang pada tengah bentang, dan 1 balok uji utuh sebagai
balok kontrol. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, kapasitas memikul beban lentur untuk
kesemua varian balok, relatif sama. Hubungan beban – lendutan sampai pada kondisi
tulangan leleh relatif sama, namun terlihat bahwa ratio beban lendutan balok normal tidak
berbeda jauh dengan BR3A (98,32 %), tetapi ratio beban lendutan BR3B = 90,29 % dan
BR3C = 88.41 % dari balok normal. Hal ini menunjukkan bahwa rongga pada daerah
momen lentur murni memberikan kekakuan yang relatif sama dengan kekakuan balok
normal, namun kekakuan balok yang panjang rongganya melewati daerah lentur murni
memberikan perbedaan nilai yang cukup signifikan terhadap kekakuan balok normal. Pola
retak menunjukkan bahwa retak awal terkonsentrasi pada area rongga, baru kemudian
menyebar keluar area rongga seiring pertambahan beban