dc.description.abstract |
Kecamatan Rumbia Tengah Kabupaten Bombana, adalah salah
satu wilayah yang penduduknya relatif kurang maju, terutama dilihat dari
sisi ekonomi dan pembangunan. Namun, ada sisi lain dari kehidupan
masyarakat yang mata pencahariannya bersumber dari nelayan.
Permukiman nelayan adalah kelompok masyarakat yang bermukim
di wilayah pesisir dengan matapencaharian sebagai nelayan dan petani
ikan. Dengan kata lain, permukiman nelayan umumnya hidup di daerah
pesisir (Solihin, dkk., 2005)
Pendekatan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif
untuk menggambarkan pengaruh dan faktor faktor kesenjangan
pelayanan Permukiman Nelayan Kecamatan Rumbia Tengah terhadap
Sistem Permukiman Kecamatan Rumbia Tengah dengan melakukan
observasi,survey dan dokumentasi langsung ke wilayah Studi penelitian. Populasi sebanyak 239 dan sampel 200 responden.
Menurut penelitian yang telah dilakukan serta teori yang telah
ditelaah menunjukkan bahwa ada pengaruh kesenjangan pelayanan
terhadap sistem permukiman di kecamatan Rumbia Tengah Tahun 2018
dimana hal dikarenakan adanya faktor politik, sosial budaya dan ekonomi
pada desa kampung baru dan kelurahan tapuahi sehingga menyebabkan
timbulnya kesenjangan terhadap pelayanan permukiman nelayan yang
mana kesenjangan berdampak pada pembangunan sarana infrastruktur
peribadatan, pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan pelayanan umum,
lapangan olah raga/taman, serta sarana kebudayaan dan rekreasi yang
mana semakin baik sarana pembangunan maka semakin baik pula sarana
dan fasilitas permukiman nelayan
Kesenjangan pelayanan memiliki pengaruh terhadap sistem
permukiman nelayan di Kampung Baru dengan Kelurahan Tapuahi.
Kesenjangan yang terjadi antar permukiman nelayan seperti perbedaan
sosial, ekonomi dan kualitas fisik bangunan permukiman atau infrastruktur
yang tersedia. |
en_US |