Abstract:
Tanah gambut dikenal sebagai tanah yang sangat lunak dengan kandungan organik tinggi (>75%).
Tanah gambut memiliki perilaku yang kurang menguntunkan karna memiliki daya dukung yang rendah
dan pemampatan yang besar. Untuk mengatasi masalah tersebut di perlukan stabilisasi yang sesuai
dengan kondisi tanah tersebut. Salah satu alternatif yang digunakan adalah penggunaan geopolimer
sebagai bahan campuran pada tanah gambut.
Geopolimer adalah hasil polimerisasi dari sintesa bahan-bahan alam non organik yang
mengandung silica dan alumina yang biasanya terkandung dalam fly ash, dengan aktivator berupa larutan
alkali yang berfungsi untuk melarutkan unsur-unsur tersebut, serta memungkinkan terjadina reaksi
kimiawi. Geopolimer yang digunakan mengandung 70% fly ash, 10% soda api, 10% waterglass dan 10%
air mineral. Dalam studi ini, digunakan 4 macam variasi yaitu GP1 (25% Geopolimer + 100% Tanah
Gambut), GP2 (30% Geopolimer + 100% Tanah Gambut), GP3 (35% Geopolimer + 100% Tanah
Gambut), GP4 (40% Geopolimer + 100% Tanah Gambut).
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai (qu) terendah terdapat pada tanah asli yaitu sebesar
0.178 Kg / cm². Sedangkan nilai (qu) terbesar terdapat pada campuran GP2 yaitu sebesar 0.264