dc.description.abstract |
Latar Belakang: Stres dapat diartikan sebagai tanggapan non-spesifik
gangguan emosional/perubahan yang disebabkan oleh stimulus atau
tekanan (stimulus stresor). Stres pada mahasiswa kedokteran merupakan
suatu fenomena yang dapat ditemui di berbagai dunia. Prevalensi stres di
dunia cukup tinggi dengan berbagai stressor yang dapat mempengaruhi
tingkat stres pada mahasiswa kedokteran.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas
Bosowa pada bulan Desember 2022. Subjek penelitian adalah mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa Angkatan 2020 dan Angkatan
2021. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling.
Pengumpulan data dengan menggunakan Medical Student Stressor
Questionnare (MSSQ)
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan derajat stres
didapatkan bahwa proses belajar mengajar dengan 51 responden (33,5%)
dengan tingkat stres sedang, akademik dengan 49 responden (32,5%)
dengan tingkat stres sedang, aktivitas dengan 49 responden (32,2%)
dengan tingkat stres sedang, sosial dengan 44 responden (29%) dengan
tingkat stres sedang, motivasi dengan 69 responden (45,3%) dengan
tingkat tidak stres sama sekali, intrapersonal dan interpersonal dengan 44
responden (28,9%) dengan tingkat tidak stres sama sekali.
Simpulan Penelitian: Berdasarkan penelitian ini, didapatkan bahwa yang
menjadi stressor pada mahasiswa yaitu Proses Belajar Mengajar Menjadi
Stressor Tertinggi, di ikuti Akademik, Aktivitas, dan Sosial. Sedangkan
Motivasi, Intrapersonal dan Interpersonal tidak menajdi stressor pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Bosowa Angkatan 2020 dan
Angkatan 2021. |
en_US |