Abstract:
Perancangan pabrik pupuk amonium sulfat dari gipsum ini menggunakan
proses merseburg dengan bahan baku utama amonia (NH3), asam sulfat (H2SO4)
dan gipsum (CaSO4.2H2O), dan dirancang dengan kapasitas produksi 152.000
Ton/Tahun. Lokasi pabrik direncankan berada di bontang, kalimantan timur, yang
didirikan diatas lahan seluas 20.000 m2
. Bentuk perusahaan berupa PT (Perseroan
Terbatas) yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama, dengan struktur organisasi
garis dan staf.
Dalam prosesnya, mulai dari pengolahan bahan baku, reaksi pembentukan
produk, sampai pemurnian produk pupuk amonium sulfat yang dihasilkan, terdiri
dari beberapa tahapan utama yaitu tahap karbonasi, tahap reaksi, tahap filtrasi,
tahap netralisasi, tahap evaporasi dan kristalisasi, tahap drying, serta tahap
pengemasan. Dimulai dengan bahan baku amonia (NH3), dialirkan menuju absorber
dengan penambahan (CO2), kemudian di pompa menuju reaktor 1, bersamaan
dengan masuknya bahan baku gipsum dari alat premixer untuk direaksikan dengan
amonium karbonat, dilanjutkan ke reaktor 2 kemudian menuju ke reaktor netralisasi
yang bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa amonia dan amonium karbonat.
Kemudian, dilakukan pemekatan produk hingga jenuh menggunakan evaporator V410,420,430 yang selanjutnya dipompa menuju crystalizer sebelum dilakukan
pengeringan produk pada alat rotary dryer yang akan disimpan pada tangki produk.
Ditinjau dari segi ekonomi, pabrik ini membutuhkan biaya produksi sebesar
Rp.5.230.635.579.091,00 dengan total penjualam Rp.6.786.454.562.479,37. Hasil
analisa ekonomi pabrik ini menujukkan : (a) Total laba sebelum pajak
Rp.550.317.810.676,71 dan sesudah pajak sebesar Rp.165.095.343.203,01. ROI
sebelum pajak : 974,25%, ROI setelah pajak : 292,28%, Modal/Pay Out Time
(POT) sebelum pajak : 1,2 Tahun, Setelah Pajak : 4 Tahun, Break Event Point (BEP)
: 46%. Shut Down Point (SDP) : 15%. Discounted Cash Flow (DCF), 5,76%.
Berdasarkan data hasil analisis ekonomi tersebut, maka pabrik pupuk amonium
sulfat ini layak untuk dikaji lebih lanjut