Abstract:
Pabrik Benzaldehida dirancang dengan kapasitas 115.000 ton/tahun,
menggunakan bahan baku Toluena diperoleh dari PT. Asahimas Chemical dan
bahan baku klorin diperoleh dari PT. Styrindo Mono Indonesia yang letaknya di
Kawasan Industri Cilegon. Berdasarkan aspek ketersediaan bahan baku dan
utilitas, lokasi pabrik didirikan di Serang, Provinsi Banten dengan luas tanah
30.000 m2
. Pabrik beroperasi selama 330 hari efektif setiap tahun dan 24 jam/hari.
Tahap pembuatan produk benzaldehida dimulai dengan tahap persiapan bahan
yaitu toluena dan klorin, kemudian tahap klorinasi terjadi reaksi antara toluena
dan klorin menghasilkan benzalklorida dengan koversi reaksi 80%. Setelah itu,
tahap hidrolisa Benzalklorida yang terbentuk ditambahkan air dan natrium
hidroksida sebagai katalis sehingga terbentuk benzaldehida dan tahap destilasi
yaitu pemisahan benzoil klorida dengan produk benzaldehida. Utilitas yang
diperlukan berupa air sebanyak 198.590,989161 kg/jam. Larutan Pemanas yang
digunakan adalah dowtherm A dengan kebutuhan 11.512,940588 kg/ jam. Total
kebutuhan listrik sebesar 1.076,31030 kW dengan cadangan 1 buah generator
dengan daya 1.300 kW. Setelah dilakukan analisis ekonomi dan dinilai cukup
menguntungkan, pabrik Benzaldehida ini membutuhkan Fixed Capital Rp.
699.111.508.504,169 dan Working Capital 1.718.247.953.692,710. Hasil analisis
ekonomi pabrik Benzaldehida diperoleh nilai ROI sebelum pajak yaitu 94,16%
dan ROI setelah pajak yaitu 61,20%. Nilai POT sebelum pajak yaitu 0,95 tahun
dan nilai POT setelah pajak yaitu 1,40 tahun. BEP diperoleh sebesar 42,47 %
kapasitas produksi dan SDP diperoleh sebesar 34,89 % kapasitas produksi. IRR
sebesar 40,58 %.