Abstract:
Anemia merupakan kondisi penurunan jumlah sel darah merah dalam sirkulasi darahdi
bawah batas normal dan juga merupakan suatu kondisi ketika terdapat defisiensi
ukuran,jumlah eritrosit atau kandungan hemoglobin yang dapat menimbulkan gejala yang
sering disebut dengan 5L (lesu, letih, lemah, lelah, lalai). Terdapat beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi terjadinya anemia yaitu, status zat besi yang rendah karena jarang
mengkonsumsi sumber makanan zat besi (heme dan non-heme), status gizi yang buruk,
riwayat infeksi dan menstruasi yang berlangsung lama. Tujuan penelitian untuk mengetahui
gambaran tingkat kejadian anemia pada remaja putri di Desa Mattoangin berdasarkan (1)
status gizi (2) riwayat infeksi cacing (3) lama menstruasi (4) kebiasaan makan. Penelitian ini
dilakukan terhadap 99 remaja putri di Desa Mattoangin, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten
Maros. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan desain penelitian deskriptif observasional, menggunakan data primer
berupa wawancara kuisioner dan pemeriksaan kadar HB dengan alat Easytouch GCHB.
Analisis data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan
angka kejadian anemia dan yang berisiko terkena anemia pada remaja putri di Desa
Mattoangin : (1) Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar HB yang masuk dalam kategori
anemia yaitu (33,3%) (2) Status gizi terbanyak adalah kategori berisiko (59,6%), (3)
Berdasarkan riwayat infeksi cacing yang berisiko terkena anemia (9,1%), (4) Berdasarkan
lama menstruasi yang berisiko (14,1%) (5) Berdasarkan kebiasaan makan yang berisiko
(31,3%) Kesimpulan penelitian bahwa remaja putri di Desa Mattoangin banyak yang memiliki
status gizi buruk dan berisiko terkena anemia.