dc.description.abstract |
Ketidakseimbangan lingkungan yang diakibatkan oleh adanya
pertambahan penduduk serta pemban|gunan yang gencar dilakukan akan
menimbulkan banyak masalah terutama pada penurunan gas emisi rumah kaca
atau pemanasan global yang akan berdampak pada keseimban|gan ekosistem.
Gangguan tersebut berupa peningkatan suhu udara, krisis air bersih, dan
menin|gkatnya wabah penyakit sehingga menyebabkan kondisi semakin kritis dan
jauh dari keadaan yang ideal.
Lin|gkungan yang menjadi tanggung jawab bersama harus dijaga dan
dilestarikan mengingat bahwa setiap manusia memiliki hak dasar untuk
mendapatkan lingkun|gan yang bagus termasuk menghirup udara yang segar.
Sehingga Pemerintah terutama Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan men|geluarkan sebuah Program Kampung Iklim sebagai tujuan untuk
men|gatasi dampak perubahan iklim den|gan menyesuaikan diri melalui dua upaya
yaitu Adaptasi dan Mitigasi dengan menciptakan kawasan ramah lingkungan yang
dilakukan dengan beberapa kriteria yang bertujuan untuk mensejahterakan kondisi
lokal disuatu wilayah.
Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan (DPLH
SULSEL) melaksanakan pelimpahan kewenan|gan den|gan menginterventarisasi
melalui beberapa lokasi sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dalam
sebuah Program Kampung Iklim untuk melaksanakan sebuah program tersebut
masyarakat harus berpartis| ipasi aktif dalam pelaksanaannya.
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan dalam
pelaksanaan Program Kampung Iklim berdampak baik terhadap masyarakat
sekitar. Program Kampun|g Iklim di 3 lokasi yaitu RW 03 Kel. Kapasa Raya Kec.
Tamalanrea, RW 11 Kel. Tello Baru Kec. Panakkukan|g dan RW 05 Kel.
Barombong Kec. Tamalate dianggap berhasil karena masyarakat melaksanakan
melalui interctive governance |
en_US |