Abstract:
Pabrik Natrium Silika ini direncanakan akan berproduksidengan kapasitas
94.000 to/tahun . Proses yang digunakanan Natrium Silika adalah proses pembuat
proses brunner mond dengan konversi reaksi 90,3%. Pabrik ini direncanakan
didirikan Di Desa Cikao Bandung, Kecamtan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta, Jawa
Barat dengan luas lahan sebesar 16.376 m3
.
Uraian proses yang berlangsung pada pembuatan Natrium Silika
menggunakana proses Brunner Mond. Bahan baku NaOH dicairkan terlebih dahulu
tangki mixer seelanjutnya NaOH dan SiO2 diumpan ke reaktor untuk direaksikan
membentuk Natrium Silika dengan kondisi yang berlangsung secara eksotermis,
keluaran dari reaktor berupa lelehan dialirkan menuju evaporator untuk mengurangi
kadar air, selanjutnya diumpan ke tangki kristalinisasi untuk melakukan
pengkristalan,keluaran dari tangki kristalinisasi berupa Kristal/granul Natrium Silika
yang masih mengandung cairan makanya dipisahkan terlebih dahulu menggunakan
centrifuge dan bahan baku yang belum bereaksi sempurna akan dialirakan kembali
ke reaktor sebagai recycle. Padatan Kristal dari sentrifuge selanutnya diangkut
menuju rotary dryer untung menghilangkan cairan yang masih terkandung secara
keseluruhan. Keluaran dari rotary dryer berupa produk didinginkan terlebih dahulu
menggunakan rotary cooler sehingga diperoleh temperature 300C lalu diangkut
menuju gudang penyimpanan. Untuk mendukung jalannya produks, maka pabrik
didukung oleh unit utilitas. Adpun kebutuhan air sebesar 47.125,87 kg/jam berupa
steam 230.061,64 kg/jam, air pendingin 34,21 kg/jam. Kebutuhan listrik 49,10 Kw,
bahan bakar berupa solar 197,22 L/jam.
Ditinjau dari segi ekonomi, pabrik ini membutuhkan biaya produksi sebesar
Rp 3.437.340.315.552,- dengan total penjualan sebesar Rp 655.409.878 pertahun.
Analisis ekonomi pabrik ini menujukkan keuntungan sebelum pajak Rp
661.026.983.760dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp 143.521,730.257,-
Presentasi ROI Sebelum pajak 46,83% dan ROI sesudah pajak sebesar 39,87%. Nilai
POT sebelum pajak 2,01 tahun dan nilai POT sesudah pajak 2,51 tahun. BEP sebesar
45,87% dan SDP sebesar 27,27%.
Berdasarkan studi kelayakan teknis dan ekonomis diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa prarancangan pabrik Natrium Silikat ini layak untuk dilanjutkan
ke tahap konstruksi